WASHINGTON DC, KOMPAS.com – Presiden terpilih AS Joe Biden menyerukan untuk mengakhiri “musim perpecahan yang suram”, sebagai negara yang menghadapi musim dingin yang panjang dan berat dengan wabah penyakit Covid-19.
Dalam pidatonya untuk liburan Thanksgiving, seperti yang dilansir dari BBC pada Kamis (26/11/2020), Biden mengatakan bahwa Amerika saat ini sedang berperang melawan virus corona, bukan war.
Dia mendesak orang-orang untuk melupakan tradisi liburan yang berisiko tinggi, karena kasus virus corona terus meningkat di AS.
Dalam pidatonya pada Rabu, Biden mengatakan kepada bangsanya, “Saya percaya Anda selalu pantas mendengar kebenaran dari presiden Anda. Kita harus memperlambat pertumbuhan virus corona ini. Kita berhutang kepada para dokter dan perawat serta pekerja garis depan. Kita berhutang kepada sesama warga kita.”
Dia mengatakan Covid-19 telah “membuat kita kesakitan, kehilangan serta frustrasi” dan menelan banyak nyawa.
“Itu memecah belah kita, membuat kita marah, membuat kita melawan satu sama lain. Saya tahu negara ini sudah lelah berperang, tetapi kita perlu ingat, kita berperang melawan virus, bukan satu sama lain,” jelasnya.
“Kita harus menguatkan tulang punggung kita, melipatgandakan upaya kami dan berkomitmen kembali untuk berjuang,” tegasnya.
Presiden terpilih mendesak orang Amerika untuk mengubah perayaan Thanksgiving mereka.
Biden mengatakan bahwa alih-alih pertemuan besar seperti biasa, dia akan menghabiskan liburan hanya dengan istrinya Jill dan putri-putrinya, serta menantu mereka.
Sementara anggota keluarga lainnya akan berada dalam kelompok kecil.
Jutaan orang Amerika bepergian untuk bersama orang yang mereka cintai, meskipun ada peringatan dari pejabat kesehatan.
Presiden terpilih bersumpah bahwa pada waktunya, masalah pandemi virus corona akan dipecahkan.
“Saya tahu kami bisa dan akan mengalahkan virus ini. Hidup akan kembali normal, aku janji,” ujarnya.
“Saya yakin musim perepecahan yang suram ini…akan memberi jalan bagi tahun terang dan persatuan,” ucapnya.
Liburan Thanksgiving datang ketika kasus baru virus corona di AS terus meningkat.
Pada Selasa (24/11/2020), jumlah kematian akibat virus corona melampaui 2.000 dalam sehari untuk pertama kalinya sejak Mei.
Lebih dari 260.000 orang Amerika sekarang telah meninggal karena virus itu, jumlah terbesar dari seluruh dunia, menurut penghitungan dari Universitas Johns Hopkins.
Apa yang terjadi dengan transisi?
Trump akhirnya setuju untuk mengizinkan proses transisi formal dimulai pada Senin, hampir 3 pekan setelah pemilihan presiden.
Biden sekarang dapat mengakses pejabat pemerintah utama dan dana jutaan dollar AS saat dia bersiap untuk mengambil alih kursi kepresidenan pada 20 Januari.
Dia juga akan menerima Brief Harian Presiden, sebuah informasi terkini tentang ancaman dan perkembangan internasional.
Ajudan Jen Psaki mengatakan, Biden akan mendapatkan pengarahan pertamanya pada Senin, dan informasi rahasia sudah dibagikan dengan tim seniorBiden.
Pada Selasa (24/11/2020), ia menunjuk 6 jabatan penting dalam pemerintahannya, termasuk sekretaris negara dan penasihat keamanan nasional.
Dia akan menunjuk lebih banyak staf termasuk tim ekonominya pada pekan depan. Sebagian besar pilihannya perlu dikonfirmasi oleh Senat.
Trump masih tidka terima hasil pemilu
Meskipun pemerintahan Trump telah memberikan izin resmi untuk presiden terpilih memulai masa transisi kepresidenan, tetap saja ia mendorong para pendukungnya untuk berupaya membalikkan hasil pemilu 3 November.
Berbicara melalui telepon dari Gedung Putih ke sebuah acara yang diselenggarakan oleh legislator dari negara bagian Republik di Pennsylvania, Trump mengulangi klaim yang tidak berdasar tentang kecurangan pemilu yang meluas.
“Kita harus membalikkan pemilihan,” katanya, menambahkan bahwa pemilihan itu “curang”.
Biden memenangkan pemilihan dengan telak dalam pemilihan electoral college, dan masa transisi kepresidenannya sudah berjalan dengan baik.
Upaya Trump untuk menantang hasil di negara bagian utama di pengadilan sejauh ini gagal.
Pada Rabu, Presiden China Xi Jinping mengirim pesan ucapan selamat kepada Biden, lebih dari 2 pekan setelah kemenangannya diproyeksikan oleh media AS.
Namun, sejumlah pemimpin dunia masih belum menghubungi presiden terpilih, termasuk Presiden Rusia Vladimir Putin dan Presiden Meksiko Andrés Manuel López Obrador.
López Obrador mengatakan pada Rabu bahwa ia tidak akan memberikan ucapan selamat sampai “proses pemilihan di AS berakhir”.
#Biden #Berseru #untuk #Serius #Perang #Lawan #Covid19 #Bukan #Satu #Sama #Lain
Klik disini untuk lihat artikel asli