Thursday, January 28, 2021
No Result
View All Result
NEWSLETTER
rakyatharustau.com
  • Berita
    • Nasional
    • Global
    • Megapolitan
    • Regional
  • Bola
  • Food
  • Hype
  • Kesehatan
  • Lifestyle
  • Money
  • Properti
  • Sains
  • Tekno
  • Travel
  • Berita
    • Nasional
    • Global
    • Megapolitan
    • Regional
  • Bola
  • Food
  • Hype
  • Kesehatan
  • Lifestyle
  • Money
  • Properti
  • Sains
  • Tekno
  • Travel
No Result
View All Result
rakyatharustau.com
No Result
View All Result
Home Berita

Sulitnya Aparat Buru Ali Kalora Cs di Tengah Kendala Geografis…

December 3, 2020
in Berita, Nasional
0
Sulitnya Aparat Buru Ali Kalora Cs di Tengah Kendala Geografis…
0
SHARES
12
VIEWS
Bagikan ke Whatsapp

JAKARTA, KOMPAS.com – Bertahun-tahun lamanya Operasi Tinombala digelar untuk menangkap anggota kelompok teroris Mujahidin Indonesia Timur ( MIT).

Awalnya, pada 2016, operasi gabungan antara TNI- Polri itu digelar untuk meringkus kelompok MIT yang dipimpin Santoso.

Operasi itu membuahkan hasil. Santoso tewas dalam baku tembak dengan aparat pada Juli 2016.

Pucuk pimpinan kelompok MIT kemudian dikendalikan oleh Ali Kalora dan Basri. Setelah Basri tertangkap, Ali Kalora ditetapkan menjadi target sasaran Satgas Tinombala. Hingga kini, Ali Kalora dkk belum tertangkap.

Kelompok itu memang kerap melakukan teror di wilayah Poso, Sulawesi Tengah, dan sekitarnya.

Belum lama ini, pada Jumat (27/11/2020), kelompok MIT diduga menjadi pelaku pembunuhan sadis terhadap satu keluarga dan pembakaran sejumlah rumah di Sigi, Sulteng. Adapun total korban tewas sebanyak empat orang.

Satgas Tinombala, Detasemen Khusus (Densus) 88 Antiteror Polri, anggota Brimob, serta prajurit TNI pun dikerahkan untuk memburu kelompok MIT yang tersisa 11 orang.

Perintah Kapolri

Dengan adanya kejadian tersebut, Kapolri Jenderal (Pol) Idham Azis telah memerintahkan anggotanya menindak tegas kelompok MIT.

Bahkan, Idham meminta anggotanya tak segan menembak mati anggota kelompok MIT yang melawan.

“Saya sudah bilang ke anggota, tindak tegas mereka. Jika ketemu lalu mereka melawan, tembak mati saja,” kata Idham melalui keterangan tertulis, Senin (30/11/2020).

Demi memaksimalkan pencarian terhadap Ali Kalora dkk, Kapolri juga memerintahkan Kapolda Sulteng Irjen Abdul Rakhman Baso berkantor di Poso.

Adapun, sehari-hari Irjen Abdul Rakhman Baso berkantor di Mapolda Sulteng yang terletak di Kota Palu.

“Perintah Kapolri hari Selasa 1 Desember 2020, Kapolda Sulteng berkantor di Poso dan di-back up oleh tim terbaik Bareskrim Polri,” kata Kepala Divisi Humas Polri Irjen Argo Yuwono dalam keterangannya, Rabu (2/12/2020).

Sejak awal kejadian, Kapolda Sulteng disebutkan telah berada di lokasi. Mabes Polri mengungkapkan, Kapolda Sulteng mengendalikan langsung operasi pencarian kelompok MIT.

Kendala

Dalam proses pencarian tersebut, aparat kepolisian menuturkan, kendala yang dihadapi adalah faktor geografis atau kondisi alam.

Menurut keterangan polisi, Ali Kalora cs selama ini bergerak di wilayah pegunungan dengan ketinggian 2.500 meter di atas permukaan laut.

Rentang wilayah pergerakan kelompok itu antara Poso, Parigi Moutong, dan Sigi.

Kepala Biro Penerangan Masyarakat Divisi Humas Polri Brigjen (Pol) Awi Setiyono menuturkan, area tersebut juga merupakan hutan yang lebat. Kondisi itu menyebabkan anggota kelompok MIT mudah menyembunyikan diri.

“Beberapa penuturan dari yang tertangkap menyampaikan, kadang-kadang Satgas Tinombala lewat, jarak 10 meter, 20 meter, mereka tiarap sudah enggak ketahuan karena memang hutan lebat,” ucap Awi di Gedung Bareskrim, Jakarta Selatan, Rabu (2/12/2020).

Maka dari itu, Awi mengatakan, aparat harus menyusuri berbagai jalan tikus di dalam hutan tersebut.

Di sisi lain, kelompok MIT disebut sangat menguasai medan. Menurut Danrem 132 Tadulako Brigjen TNI Farid Makruf, Ali Kalora merupakan mantan penebang kayu sehingga menguasai jalur di dalam hutan.

Namun, saat ini, polisi mengatakan bahwa kelompok tersebut sudah terdesak karena kehabisan bekal.

Maka dari itu, anggota kelompok MIT meneror masyarakat, meminta makanan, mencuri, atau merampok dengan kekerasan hingga pembunuhan.

Awi mengatakan, tim gabungan akan memantau apabila kelompok MIT turun dari gunung untuk meminta makanan kepada warga.

“Dia naik turun, naik turun gunung. Ini yang tentunya menjdi evaluasi Satgas Tinombala Densus 88 Antiteror, Polda Sulteng, BKO TNI di sana, termasuk Brimob, ini menjadi bahan mereka untuk mengambil langkah-langkah dalam melakukan pengejaran,” ucap Awi.

Klaim Ada Progres

Meski prosesnya begitu panjang, Polri mengklaim kinerja Satgas Tinombala telah membuahkan hasil.

Dari daftar pencarian orang (DPO) yang dirilis Polri, terdapat tujuh anggota yang telah ditangkap sehingga tersisa 11 orang.

“Makanya tadi saya sampaikan per tanggalnya kapan DPO yang 7 orang ketangkap, baik itu hidup maupun meninggal dunia. Bawasannya apa, progresnya itu ada, mereka pun juga kita lakukan penindakan,” ungkap Awi.

Dari tujuh anggota itu, lima orang meninggal dunia. Rinciannya, Rajif Gandi Sabban alias Rajes meninggal pada 25 April 2020, Ali alias Darwin Gobel meninggal pada 15 April 2020, Muis Fahron alias Abdullah meninggal pada 15 April 2020.

Terbaru, Wahid alias Aan alias Bojes dan Azis Arifin alias Azis meninggal dalam kontak tembak dengan aparat pada 17 November 2020.

Satu anggota bernama Udin alias Usman menyerahkan diri pada 17 Maret 2020.

Satu anggota lainnya bernama Moh Faizal alias Namnung terkonfirmasi terkena tembakan di tahun 2017. Namun, polisi belum menemukan mayatnya.

Polri pun meminta masyarakat ikut memberi informasi untuk mempermudah pencarian.

“Berikan informasi sebanyak-banyaknya sehingga bisa mempersempit pergerakan karena ini luas wilayahnya di dalam hutan,” tutur Awi.

#Sulitnya #Aparat #Buru #Ali #Kalora #Tengah #Kendala #Geografis

Klik disini untuk lihat artikel asli

Tags: Ali KaloraJakartaMITpolisiPolri
Next Post
Seberapa Irit Konsumsi Bahan Bakar Royal Enfield Himalayan?

Seberapa Irit Konsumsi Bahan Bakar Royal Enfield Himalayan?

Leave a Reply Cancel reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

Recommended

9.000 Pegawai Pemda DIY Jalani Rapid Test

9.000 Pegawai Pemda DIY Jalani Rapid Test

4 months ago
Kapan Tanda Awal Kehamilan Muncul?

Kapan Tanda Awal Kehamilan Muncul?

5 months ago
De’savanna Restaurant yang Unik di Bogor, Bersantap Sambil Ditemani Satwa.

De’savanna Restaurant yang Unik di Bogor, Bersantap Sambil Ditemani Satwa.

4 months ago
Anggaran Kementerian PUPR Terserap Rp 41,17 Triliun

Anggaran Kementerian PUPR Terserap Rp 41,17 Triliun

5 months ago
Chadwick Boseman Tak Beri Tahu Sakit Demi Selesaikan Black Panther II

Chadwick Boseman Tak Beri Tahu Sakit Demi Selesaikan Black Panther II

5 months ago
Kontroversi Bank Tanah dan Stimulus Fiskal yang Diharapkan

Kontroversi Bank Tanah dan Stimulus Fiskal yang Diharapkan

4 months ago
Progres Terbaru Proyek LRT Jabodebek

Progres Terbaru Proyek LRT Jabodebek

5 months ago

Terpopuler

  • Lirik dan Chord Lagu Ada Rindu Untukmu, Versi Cover Vanny Vabiola

    Lirik dan Chord Lagu Ada Rindu Untukmu, Versi Cover Vanny Vabiola

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • Lirik dan Chord Lagu Holong Naso Tarputik – Rani Simbolon

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • Lirik dan Chord Lagu Banyu Moto – Happy Asmara

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • Hanya Dua Hari, Telkomsel Gelar Surprise Deal Unlimited Rp 100.000 Halaman all

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • Sinopsis Film Escobar: Paradise Lost, Pelarian dari Pablo Escobar

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • About
  • Advertise
  • Careers
#rakyatharustau

© 2020 rakyatharustau.com - Platform media online

No Result
View All Result
  • Berita
    • Nasional
    • Global
    • Megapolitan
    • Regional
  • Bola
  • Food
  • Hype
  • Kesehatan
  • Lifestyle
  • Money
  • Properti
  • Sains
  • Tekno
  • Travel

© 2020 rakyatharustau.com - Platform media online