Kisah Perang: Tank Fury dan Cerita-cerita yang Tak Diungkap di Film Halaman all

KOMPAS.com – Mengambil setting waktu di Perang Dunia II tahun 1945, film Fury (2014) bercerita tentang pasukan Amerika Serikat melawan Nazi.

Film ini dibintangi Brad Pitt, Michael Pena, Logan Lerman, Shia Labeouf, dan Jon Bernthal.

Ditulis dan disutradarai David Ayer, Fury berhasil menggaet sejumlah penghargaan antara lain kategori Top Ten Films dan Best Cast di National Board of Review, dan Hollywood Editing Award di Hollywood Film Awards.

Kemudian untuk pemerannya, Logan Lerman memenangi Virtuosos Award di Santa Barbara International Film Festival.

Tak hanya itu, Fury juga meraih beragam nominasi seperti Best Action Movie di Critics’ Choice Awards, Favorite Movie Actor untuk Brad Pitt di People’s Choice Awards, dan Choice Movie: Drama di Teen Choice Awards.

Fury memang sempat menghentak dunia perfilman pada zamannya. Menggunakan tank asli dan berdasarkan kisah nyata, film ini dinilai berhasil menangkap momen-momen dramatis di medan perang.

Namun menurut Bill Betts, Fury belum menunjukkan kengerian sepenuhnya dari Perang Dunia. Ada beberapa cerita yang tidak diungkap David Ayer di karyanya tersebut.

Bill yang diwawancarai The Guardian pada 2014 kala berusia 91 tahun, dulu adalah operator radio di tank- tank Sherman pada Perang Dunia II.

Saat bertugas Bill berusia 21 tahun, dan dia termasuk salah satu orang pertama di darat pada D-Day.

Tugasnya kala itu ikut menembaki gudang senjata Jerman di desa Le Hamel lalu kembali ke tank-nya.

Setelah 45 menit adu tembak berjalan, dia kena tembak oleh sniper Jerman yang bersembunyi. Prajurit di sebelahnya tewas tapi Bill selamat karena pura-pura mati ditimpa rekannya. Meski begitu, bekas lukanya masih ada sampai sekarang.

“Aku berbaring di kolam darahku sendiri selama 10 jam. Mereka langsung mengambil radio dan pistol setrumku dan aku melihat tank-ku mengarah ke pantai tanpaku.”

“Sungguh memilukan karena aku berlatih untuk D-Day sangat lama.”

Berbicara soal tank, adu kuat kendaraan lapis baja itu menjadi salah satu titik fokus Fury.

Fury sendiri adalah tank Sherman pasukan AS yang namanya ditulis di laras dengan cat. Musuhnya adalah tank Tiger Jerman. Di film, tank-tank itu dipasok dari Museum Tank Bovington.

“Tank-tank ini dari seluruh Eropa. Pemiliknya berbaik hati mengizinkan kami mengelasnya, mengecatnya, dan mendandaninya sama persis seperti pada akhir perang,” ucap David Ayer dikutip dari LAD Bible.

“Museum Tank Bovington, setelah negosiasi panjang, membolehkan kami memakai jenis tank yang belum pernah difilmkan sebelumnya.”

Kisah-kisah yang tak diungkap

Berlatar lebih dari 24 jam pada April 1945, Fury menyoroti kisah Sersan Angkatan Darat Amerika Serikat yaitu Don “Wardaddy” Collier yang diperankan Brad Pitt.

Pasukannya dikisahkan terkepung di garis belakang musuh, kalah persenjataan dan kalah jumlah, hingga berujung kematian sang komandan.

Di film, Collier juga berkonflik dengan rekannya yaitu Norman “Cobb” Ellison (Logan Lerman), yang sulit berbaur dengan tim dan sempat trauma karena gagal menembak musuh.

Sementara itu Bill Betts yang merupakan anggota termuda di tank-nya mengungkap perbedaan dari kisah nyata dan yang difilmkan.

“Semua kru berasal dari Essex kecuali saya. Butuh beberapa saat bagi kami untuk berbaur, tetapi kemudian saya secara implisit memercayai mereka.”

“Kami tidak menulis nama tank kami di laras seperti yang mereka lakukan di Fury, atau memasang foto-foto dengan plester di dalam, tetapi kami sama bangganya dengan tank kami.”

“Tank kami bernama Beverley dan namanya tertulis di turret (poros putaran senapan tank).”

Namun Bill juga menuturkan, adegan saat tank Tiger 131 Jerman melawan tiga tank AS adalah bagian paling realistis di Fury.

Tank Tiger yang dipakai di Fury adalah tank asli sebagaimana yang beroperasi di medan perang. Tank itu direbut dari Jerman atas perintah Winston Churchill lalu ditempatkan di Museum Tank Bovington.

“Fury secara akurat menggambarkan betapa superiornya tank-tank Jerman itu. Sherman bisa melindungi Anda dari sebagian besar serangan musuh, tapi melawan Tiger bisa jadi peti mati Anda.”

“Saya ingat tembakan meleset yang sangat dekat di mana selongsong 8 cm dari tank Tiger masuk beberapa inci di atas kami.”

“Dalam pertarungan terbuka, kami tidak pernah punya kesempatan. Jadi seperti di Fury, kami harus selalu selangkah lebih maju.”

Tank Sherman beratnya lebih ringan daripada tank Tiger. Sherman berbiobot 33 ton dengan meriam 75 mm, sedangkan Tiger seberat 54 ton dengan meriam 88 mm.

Tiger juga dilapisi baja setebal 3,9 inci sehingga lebih kokoh dari Sherman.

“Fury menunjukkan betapa rentannya Anda bertempur di dalam tank Sherman. Ada banyak darah begitu juga di film, tetapi tidak ada yang benar-benar bisa mendekati kengerian sebenarnya dari perang tank.”

“Saya melihat orang-orang diledakkan dan dibakar hidup-hidup. Menonton Fury, Anda tidak bisa mencium bau daging gosong yang mengerikan dan memuakkan.”

Kemudian bagian lain yang tidak mirip dengan kejadian nyata adalah di adegan terakhir, saat mayat-mayat menumpuk di Fury.

“Adegan terakhir di mana kru bertahan melawan satu batalion pasukan SS Waffen terlalu berlebihan”

“Pada kenyataannya mereka (Jerman) adalah pasukan tangguh yang akan dengan mudah mengalahkan tank Sherman yang lumpuh dengan Panzerfausts (bazoka anti-tank).”

“Mereka juga tampaknya memiliki persediaan amunisi dan bahan bakar yang tidak pernah habis. Sebuah tank Sherman hanya bisa melaju sejauh 5 mil (8 km) untuk 1 galon bahan bakar, jadi saya rasa mereka akan kehabisan jauh sebelum pertarungan terakhir,” terang Bill.