KOMPAS.com- Selama tiga bulan terakhir, ada 160 peti mati kuno yang ditemukan di situs Saqqara, Mesir. Beberapa di antara peti berisi tersebut diketahui disegel dengan kutukan .
Ribuan tahun silam, orang Mesir kuno dimakamkan di Saqqara, sebuah kota kuno bagi orang mati. Para pendeta akan menempatkan mereka yang telah meninggal di dalam kotak kayu setelah dimumikan.
Kotak tersebut dihiasi hieroglif dan sarkofagus disegel, lalu dikubur di pekuburan yang tersebar di atas dan di bawah pasir.
Dalam beberapa bulan terakhir ini, seperti dikutip dari Science Alert, Minggu (29/11/2020), para arkeolog telah menemukan 160 peti mati, yang rencananya akan disebarkan ke sejumlah museum di Mesir. Beberapa di antaranya juga dibuka, untuk memeriksa mumi yang ada di dalamnya.
Menurut ahli, beberapa makam Saqqara memiliki kutukan yang tertulis di dinding. Kutukan ini sepertinya merupakan peringatan bagi para penyusup.
Peringatan bagi perampok makam mumi
Egyptologist di American University di Kairo, Salim Ikram pada tahun lalu menganalisis beberapa hewan yang ditemukan di Saqqara.
Ikram mengatakan ‘kutukan’ yang dimaksudkan adalah peringatan yang tertulis di makam itu sebagian besar berfungsi untuk mencegah penyusup yang bermaksud menodai tempat peristirahatan mumi.
“Mereka umumnya menyatakan bahwa jika kuburan dimasuki oleh orang yang tidak suci (baik tubuh atau niat), maka semoga para dewa menghukum para pelanggar dan meremas lehernya seperti angsa,” tulis Ikram dalam email kepada Business Insider.
Ikram menjelaskan salah satu kutukan yang ditemukan di makam Perdana Menteri Ankhmahor, seorang pejabat firaun yang hidup lebih dari 4.000 tahun yang lalu, selama dinasti ke-6 Mesir.
Ia dimakamkan di mastaba, kuburan di atas tanah berbentuk kotak persegi panjang.
Mastabas serupa dibangun di seluruh Mesir, termasuk di dekat piramida Giza.
Kutukan yang tertulis di makam Saqqara itu dimaksudkan untuk melindungi Ankhmahor, untuk memperingatkan siapapun yang melakukan pelanggaran terhadap makam tersebut.
Dalam kutukan itu juga tertulis, bahwa perdana menteri ini menyisipkan mantra dan sihir rahasia, serta mengancam para penyusup yang berniat tidak baik dengan ‘ketakutan melihat hantu’.
“Kutukan seperti itu dimaksudkan untuk mencegah perampok kuburan,” kata Ikram.
Ikram menjelaskan tulisan kutukan pada makam Saqqara, bahwa pelanggar yang tertangkap mencoba mencuri barang berharga yang dikubur bersama orang mati, dihukum dengan cara yang sepadan dengan kejahatan mereka.
Kuburan mumi mengandung patogen berbahaya
Namun, kutukan mumi tidak sama dengan yang sering ada dalam film-film tentang mumi. Tulisan-tulisan yang ditemukan di makam seperti Ankhmahor sedikit mirip dengan kutukan mumi yang digambarkan dalam film-film horor.
Seringkali kutukan itu menunjukkan tanpa disadari para arkeolog terbunuh oleh mayat hidup setelah membuka ruang pemakaman. Namun, beberapa anggota masyarakat tidak ingin melihat para arkeolog membuka peti mati yang telah disegel selama lebih dari 2.000 tahun.
Ikram mengatakan ada sedikit risiko terkontaminasi, katakanlah, mikroba atau jamur purba saat menangani mumi.
“Kalau orang pakai sarung tangan dan masker, pasti baik-baik saja,” kata dia.
Kuburan mumi bisa mengandung patogen berbahaya adalah gagasan yang juga dibenarkan setelah arkeolog Howard Carter menemukan makam Raja Tutankhamen pada tahun 1922.
Seorang anggota ekspedisi Carter, George Herbert meninggal secara aneh, kematian mendadak itu terjadi enam minggu setelah mereka membuka ruang pemakaman Raja Tut.
Hal ini kemudian menarik berbagai pertanyaan tentang apakah makam mumi itu berisi sejenis jamur beracun yang bisa menginfeksi dan mematikan. Pembicaraan tentang ‘kutukan mumi’ yang dieksplorasi seorang penulis.
Kendati demikian, diperlukan penelitian lebih lanjut untuk menunjukkan bahwa Herbert memang meninggal karena keracunan darah akibat gigitan nyamuk yang terinfeksi dari pipinya.
Tak seperti situs makam mumi Saqqara yang beberapa dindingnya tertulis kutukan, makam Raja Tut bebas dari segel itu. Bahkan, Carter juga tidak menaruh perhatian pada mitos kutukan mumi Mesir Kuno. Arkeolog ini meninggal pada usia 64 tahun, 20 tahun setelah penemuannya itu.
#Peti #Mati #Mesir #Kuno #Beberapa #Makam #Mumi #Disegel #Kutukan
Klik disini untuk lihat artikel asli